Sabtu, Mei 23, 2009

TENDANGAN DALAM CAPOIRA (BASIC)


Secara umum, tendangan dalam capoeira dapat dibagi menjadi dua. yaitu tendangan lurus (langsung menuju lawan), dan tendangan yang berputar (tidak langsung tetapi ada awalan gerakannya).
berikut adalah beberapa contoh gerakan dalam capoeira yang termasuk kategori tendangan langsung menuju lawan.

PONTERIA
tendangan ini adalah tendangan yang langsung menuju lawan. gerakannya dimulai dari posisi gingga (basic of the basic move) lalu kaki yang berada di belakang langsung menendang ke depan dengan gerakan seperti huruf "U" dari bawah ke atas. dalam latihan, biasanya gerakan ini digunakan untuk meningkatkan jangkauan. lebih jelasnya silahkan saksikan video berikut.



MARTELO
tendangan ini adalah tendangan yang langsung seperti Ponteria, akan tetapi martelo bertujuan untuk menyerang lawan dari bagian samping lawan. Untuk lebih jelasnya silahkan liat video berikut.



Bencao
Berikutnya adalah bencao (baca:bensao), seperti biasa dimulai dari gingga kemudian kaki yang di belakang maju lurus ke depan. berpeda dengan ponteria, tendangan bencao tidak diayun melainkan berfungsi untuk mendorong lawan. sasaran dari tendangan bencao ini adalah dada. satu hal lagi, menurut bahasa, bencao berarti anugerah. tapi anda tidak akan merasa mendapatkan anugerah apabila salah satu bagian dari tubuh anda terkena. ;)



CHAPA

The chapa is a generic name for a range of kicks using the flat bottom of the foot. Generally a chapa, as I’ve learned it, has the player pivot like a martelo, but push out with their foot like a benção. Biar jelas liat videonya deh,... :p



Nah...berikut adalah tendangan-tendangan yang memutar, dengan tumpuan di salah satu kaki karenanya dibutuhkan keseimbangan yang baik untuk melakukannya. biasanya tendangan ini sangat digemari oleh para capoeirista. karena gerakannya yang indah dan kontak yang kuat dan mematikan...


ARMADA

langsung aja deh lihat videonya ya...cape nulisnya nih... :)




MEIA LUA DE FRENTE



QUEIXADA (kisada)



Meia LUA DE COMPASSO
Ini merupakan gerakan favorit saya. karena ini adalah salah satu tendangan paling kuat dalam capoeira. para capoeirista gemar sekali melakukannya. karena gerakannya relatif mudah dan sangat ideal untuk menyerang lawan.





Akhirnya sebagai pelaku capoeira, saya mengucapkan terima kasih pada semua yang telah membantu saya dalam berlatih. dan kepada para capoeirista lainnya, teruslah berlatih dengan sungguh-sungguh.
_SALVE_

Read More......

Jumat, Mei 15, 2009

Mestre Moraes


Pedro Moraes Trindade, yang umum dikenal sebagai Mestre Moraes, (lahir 9 Februari, 1950 di Ilha de Mare di Salvador, Brasil) adalah pemimpin Capoeira. Moraes itu mulai pelatihan Capoeira de Angola pada usia delapan. Ayahnya juga seorang Capoeirista, atau dari praktisi Capoeira Angola. Pada saat ia mulai belajar Capoeira di tahun 1950-an, ia berlatih di akademi milikVicente Ferreira Pastinha. Namun, pada saat Pastinha telah buta dan tidak lagi mengajar di kelas, Akademi dijalankan oleh siswa dari Pastinha João Grande and João Pequeno, yang mengajar kelas. Dia menyatakan bahwa dia benar-benar siswa dari João Grande karena Moraes muda dibuat terkesan dan terinspirasi dengan cara yang João Grande mainkan.

Di tahun 1970, saat Brazil mencari dan mempekerjakan orang untuk kepentingan militer, dia meninggalkan Salvador ke Rio de Janeiro, di mana dia tinggal selama dua belas tahun. Untuk melestarikan dan mewariskan ajarannya, ia mendirikan Grupo Capoeira angola Pelourinho (GCAP) pada tahun 1980, dan dua tahun kemudian ia dipindahkan pada organisasi lamanya di Salvador. Tujuannya adalah untuk mengembalikan Capoeira kepada dasar falsafah dan Afrika, khususnya akar Angola, dan berpaling dari yang lebih mementingkan komersial dan beladiri. Moraes memiliki gaya Capoeira Angola yang kuat, dan percaya bahwa sumber Capoeira adalah n'golo, atau ' tari zebra ', sebuah upacara yang dilakukan oleh para orang angola dalam memerangi penjajah di barat daya Afrika.

Dia menonjolkan capoeira dalam gaya musik, dan ditetapkan dengan dasar ansambel instrumental, dan mewajibkan anggota GCAP pandai dalam semua aspek Capoeira Angola termasuk musik.

Moraes has stated his idea of capoeira Angola's basic philosophy: "The capoeira ring, whose goemetric form facilitates the propagation of energy, is one of the symbolic representations of the 'macro' world. The movements we make inside this ring symbolise the adversities we encounter in life, which we often don't know how to deal with. In the game of life, our opponents, in most cases, know nothing of capoeira, but have movements peculiar to their own game, which we should be able to interpret and understand in their context, taking the capoeira ring as a point of reference. Playing in the ring, we succeed in establishing a fusion between playful elements and respect for the other person. But the ring isn't reality: the world is. If we win in this ring, we can take the other one too!"

Moraes tinggal di Salvador, Bahia, dimana ia membagi waktu antara mengajar bahasa Inggris dan Portugis di sekolah umum, dan mengarahkan GCAP yang sekarang ada lebih dari satu proyek budaya. Dan menampung anak-anak yang kurang mampu untuk berkehidupan yang lebih baik.

Dia adalah guru dari Cinézio Feliciano Peçanha. Yang mana terjadi perpecahan antara mereka di tahun 1990-an atas perbedaan filosofis.

Read More......

Cobra Mansa (sang Ular Jinak)


Mestre Cobra Mansa (lahir di Cinézio Feliciano Peçanha, 1960 di Duque de Caxias, Brasil) umumnya dikenal sebagai Cobrinha, Cobrinha Mansa, adalah Mestre of Capoeira Angola. Dia adalah salah satu pendiri organisasi FICA (di Brazil, kependekan dari Fundaçao Internacional de Capoeira de Angola) atau ICAF (dalam bahasa Inggris) yang kepanjangannya International Capoeira angola Foundation, Kata "FICA" di Portugis berasal dari kata "ficar", yang berarti "Anda tinggal". Singkatan FICA lebih disukai karena memiliki arti dalam bahasa portugis. Dibandingkan dengan kata ICAF yang tak berarti apa-apa." FICA dapat juga diartikan sebagai "membiarkan Capoeira tradisional stay-tetap ada" atau "Anda menjadi". FICA / ICAF merupakan organisasi Capoeira angola terbesar di dunia, yang terdiri dari berbagai daerah afiliasi, bab, dan pusat pelatihan terorganisasi di Amerika Serikat. Organisasi-organisasi ini mungubas nominal tagihan biaya tahunan keanggotaan, dan lokasi yang ada di beberapa negara di Amerika, Eropa dan Asia.

Mestre Cobra Mansa telah dikenal dalam dunia Capoeira. Dia mulai mengenal Capoeira pada tahun 1973 dengan Mestre Josias da Silva dan Raimundo di Rio lingkungan dari Duque de Caxias. Ia bermain dalam Capoeira Duque Caxias rodas dan salah satu pendiri dari Caxias Street Roda bersama Mestre Russo Rogerio dan Peixinho de Caxias. Pada tahun 1974 Cobra Mansa menjadi murid Mestre Moraes setelah ia melihat gerakan capoeira mestre moraes dalam salah satu roda di pusat kota Brazil. Sebelum mendedikasikan hidupnya untuk Capoeira Angola, ia bekerja sebagai fotografer dan sebagai vendor jalan di sebuah sirkus (Circo Picolino). Ia pergi ke Belo Horizonte pada tahun 1979 dan menjadi pejabat polisi di kota ini selama 2 tahun. Tahun 1981 ia pergi ke Salvador dan mendirikan organisasi dan sekolah, GCAP (Grupo Capoeira angola Pelorinho) di Salvador dengan Mestre Moraes.
Beberapa tahun kemudian dalam GCAP, Mestre Cobrinha dan Moraes memiliki perbedaan filosofis atas dalam capoeira. Hasilnya adalah Mestre Cobrinha dan beberapa anggota lain pergi dari GCAP serta membentuk FICA.
Pada undangan dari Aussar Auset Masyarakat, Cobrinha dipindahkan ke Amerika Serikat dan membuka sekolah di Washington DC sekitar tahun 1994, yang hanya mendedikasikan untuk pengajaran Capoeira Angola. Dia kemudian menjadi ajudan Professor di Universitas George Washington, dan kemudian akhirnya menjadi presiden yang baru dibentuk FICA. Pada tahun 2004 ia meninggalkan Amerika Serikat untuk membuat rumahnya di Bahia, Salvador, Brasil untuk menciptakan Kilombo Tenonde (www.kilombotenonde.com) Organisasi ini saat ini sedang terpecah atas dua lokasi, satu di Valencia, selatan Bahia. Quilombo Tenonde menyediakan tempat untuk Capoeira dan permacultura (Permaculture - pertanian organik). Tempat lainnya adalah pusat budaya di Coutos di suburban dari Salvador.
Cobra Mansa berarti ular yang jinak atau ular yang kecil. Julukan ini adalah gambaran gaya bertarungnya yang sangat luwes dan sangat pandai berkelit dan menyerang dengan tiba-tiba. Kemampuannya untuk mengubah situasi dan inovatif dalam hal acrobatic telah membuat dia menjadi capoeirista yang paling berpengaruh Angoleiro (capoeirista Capoeira Angola). Dia tidak pernah mempersulit keadaan dalam bercapoeira. Malah dia berkeliling ke berbagai tempat untuk meluruskan dua kelompok yang bersitegang dalam memahami capoeira. Capoeiranya terus dihormati dan hargai baik oleh Capoeira Angola dan Capoeira contemporer. Dia masih merupakan inspirator bagi banyak pemain muda.
Mestre Cobrinha lebih dikenal sebagai Mestre dari Capoeira Angola dia sangat dihormati atas pengetahuan dan beasiswa dari sejarah dan budaya dari Capoeira Angola, juga untuk gaya yang dinamis dan agresif dalam bermain di roda.
Dia baru saja menyelesaikan perjalanan ke pusat wilayah Afrika untuk mencari akar dari Capoeira Afrika. Dia menghabiskan waktu untuk belajar tentang "N'golo (tari Zebra)" dan tradisi Afrika lainnya yaitu budaya lokal yang telah diberikan di masa lalu sebagai kontribusi terhadap perkembangan Capoeira di Angola dan Mozambik.

Read More......

Kamis, Mei 14, 2009

Dimanakah website resmi CDO indonesia?


Sebagai seorang capoeirista yang baik, asep ingin mempunyai petunjuk :y yang benar untuk bercapoeira. sebagai seorang anggota Vadiar Capoeira Indonesia, kita butuh donk referensi tentang bercapoeira untuk grupo kita :t . nah yang menjadi masalah, website yang telah lama ditunggu-tunggunya itu tidak kunjung selesai... setiap asep berkunjung ke www.cdoindonesia.com selalu disambut dengan tilisan tak karuan dan keterangan "under construction" :x . sebenaranya kapan situs resmi CDO Indonesia selesai? kapan asep bisa mendapatkan petunjuk yang benar dalam ber-CDO? :c .
kepada yang mengurus pembuatan website cdoindonesia(dot)com cepetan donk diselesaikan websitenya... :y .
supaya kita semua dapat menikmatinya dan nama cordao de ouro kebanggaan kita dapat ditemukan di google dengan berbahasa Indonesia. Selama ini kan cuma bahasa Inggris, mending kalo yang lain ngerti, kalo nggak kan kasian :r .

cepet diselesaikan ya....
:y :y :y :y :y :y :y

Read More......

Gerakan dalam Capoeira

Ada banyak sekali gerakan dalam capoeira. bahkan saking banyaknya menjadi tak terhitung. :d silahkan hitung sendiri kalo bisa. belum lagi jumlah variasi gerakan dari grupo grupo yang berbeda...bikin pusing deh :# . berikut adalah sebuah website iseng yang menampilkan gerakan-gerakan dasar dari capoeira. silahkan kilik eh klik aja dan lihat sendiri. gerakannya cukup banyak, meskipun ada beberapa gerakan yang agak berbeda. hal ini disebabkan karena perbedaan grupo yang akhirnya menyebabkan sedikit variasi dari gerakan-gerakan tersebut. Tapi walaupun begitu, kita masih bisa menjadikannya sebagai bahan acuan untuk perbendaharaan gerakan capoeira kita.
selamat belajar dan semoga bermanfaat untuk para capoeirista. :L
peringatan gerakan ini cuma sebagai acuan dalam mengenal gerakan dasar dari capoeira. jangan sekali-kali meniru gerakan di sini tanpa adanya pengawas atau guru. bisa mbahaya... :c

KLIK DISINI

Read More......

Selasa, Mei 12, 2009

What is capoeira?


What is capoeira?

ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab bagi anda yang belum pernah melihat atau mendengar Capoeira.

Capoeira sering digambarkan sebagai sebuah budaya. Jadi apa yang didefinisikan sebagai budaya? Budaya yang di dalamnya termasuk lagu khas, taraian yang dilakukan, yang memiliki latar belakang sejarah dan juga memiliki tradisi yang terhubung dengannya. Capoeira menyangkut semuanya. Seperti halnya budaya, suatu gabungan dari semua kesenian di dalamnya yang tak terpisahkan. Sama dengan Capoeira.

Capoeira adalah seni beladiri, yang mencakup tari dan ritme ke dalamnya. Ada juga akrobatik, handstands, flips, berbagai jenis salto dan banyak lagi. Serangan dalam capoeira kebanyakan terdiri dari berbagai jenis tendangan.hampir tak ada serangan yang menggunakan tangan. gerakan menyerang dari lawan dihindari bukannya ditangkis.

Semua ini dilakukan dengan musik. Musik ini adalah musik yang khas dari capoeira, dengan instrumen utamanya; berimbau.

Sejauh ini, berimbau adalah sebuah alat musik yang sangat berperan dalam capoeira.Ada banyak ritme yang dapat dimainkan dengan berimbau. Walaupun hanya menggunakan satu senar,berimbau memainkan peranan yang luar biasa dalam mengatur ritme musik. jumlah ritmenya adalah tak terbatas selama imajinasi Anda digunakan. Selain instrumen, semua Capoeiristas di roda harus bertepuk tangan dengan ritme yang sesuai dengan yang dimainkan berimbau. selain itu, ada beberapa alat lainnya yang digunakan yaitu atabaque (conga drum), pandeiro (sejenis rebana), dan agogo (conga bels).


gerakan tari dasar dalam capoeira adalah gingga. Ini adalah gerakan menyamping dari semua serangan yang bersifat menghindar dan mengelak dari semua serangan yang datang. Tidak ada tangkisan aktif dalam Capoeira. Anda diajarkan untuk melakukan segala macam gerakan yang bersifat menghindar.
Capoeira praktek orang-orang yang dipanggil Capoeiristas. Untuk maju dalam Capoeira Anda tidak hanya harus mengetahui gerakan dan strategi bertarung, tetapi Anda juga harus mampu bernyanyi lagu (dalam bahasa Portugis) dan memainkan instrumen. Faktor lain yang penting adalah bagaimana Anda melakukannya di roda.

lingkaran ini disebut roda. Di kepala lingkaran ada orang yang bermain berimbau, dengan instrumen lain disebelahnya. Dua Capoeiristas berjongkok di depan Berimbau terus tangan satu sama lain untuk beberapa waktu. Kemudian permainan dimulai. Aturan-aturan saat berada dalam roda adalah: "Tidak ada aturan". Pergunakan imajinasi, usahakan permainan tetap mengalir. Itulah keindahan Capoeira, ketidakteraturan. Setiap gerakan dapat dihubungkan satu sama lain untuk menjadi tari yang sangat indah. walaupun tidak ada aturan di roda, kode etik berikut harus selalu ditaati, di dalm, maupun di luar roda:

1. Hormati lawan anda.
2. Setiap kesalahan yang Anda lakukan harus diinterpretasikan sebagai pelajaran.
3.jangan pernah lepaskan pandangan anda dari lawan. kelicikan karena ketidakwaspadaan lawan dibenarkan dalam roda.jangan pernah menganggap orang dalam roda adalah teman, semuanya harus diwaspadai. jangan sampai anda diserang dementara anda tidak dalam keadaan siap untuk diserang. jangan pernah lengah. jangan lepaskan pandangan anda dari lawan walaupun sedetik.

Read More......

espirro mirim, genius from Fortaleza


Marcos Antonio Lopes de Sousa dilahirkan pada tahun 1964, Fortaleza, Brazil. Dia mulai berlatih Capoeira pada tahun 1979 dengan Mestre Everaldo di Fortaleza, dimana pada tahun 1981 ia terpilih menjadi capoerista terbaik di daerahnya. Pada tahun 1984 ia memutuskan untuk pindah ke São Paulo untuk berlatih dengan Mestre Suassuna. Dia diberikan pangkat Mestre (lulusan pertama) pada tahun 1991. Sejak saat itu dia telah melakukan perjalanan di seluruh dunia, mengunjungi berbagai kelompok dan mendirikan Cordão de Ouro di beberapa negara. Saat ini ia tinggal di Belanda ia mengajar kelompok di sana.


Read More......

Jumat, Mei 08, 2009

C.M. Papa leguas


Jaime de Oliveira Gontijo atau lebih dikenal dengan nama Papa-Léguas (burung unta;portugis) lahir di Patos de Minas pada 19 Juni 1981, Minas Gerais, Brazil. Dia memulai berlatih Capoeira sejak umur 14 tahun di Patos de Minas dibawah monitoring Prof. Chicote.
Pertama kali ia bercapoeira, ia bergabung dengan Grupo Afro. Tetapi setelah dua tahun ia dipindahkan ke grup Raizes - Cordão De Ouro dari Mestre Ze Paulo di Belo Horizonte, Mina Gerais.
Ditunjuk sebagai Instructor, dan sudah mempunyai kemampuan bersama para mestre pada tahun 2000 ia memutuskan untuk pindah ke London. Dengan bantuan Profesor Rilene dan Rejane dari Grup Amazonas Capoeira, dia mulai memberikan pelatihan capoeira di Inggris untuk pertama kalinya.
Kemudian ia pindah ke Burton on Trent selama 6 bulan Capoeira dimana dia mengajar di sekolah setempat. Pada tahun 2001 ia pindah lagi, kali ini ke Nottingham di mana dia mendirikan grup sendiri. Cordão De Ouro Nottingham. Karirnya mulai menanjak karena kecakapannya dalam bercapoeira dan memimpin gruponya. Cordão De Ouro Notingham (gropo capoeira pertama di inggris).
Pada tahun 2008, dia berkunjung ke Indonesia atas undangan dari “Das Ruas” capoeira bulungan. Dan mengajarkan dasar-dasar capoeira cordao de ouro. Yang tahun ini akan berafiliasi resmi menjadi cordao de ouro Indonesia.


Read More......

Jogo, arena berlatih para capoeiristas


Capoeira adalah bentuk seni yang terdiri dari gerakan, musik, dan unsur-unsur filsafat praktis. Salah satu inti dari Capoeira adalah 'jogo' atau permainan fisik yang disebut Jogo de Capoeira (permainan Capoeira) atau cukup disebut Jogo. Selama ini menjadi ritual pertarungan, dua capoeiristas (pemain dari Capoeira) saling bergantian menyerang dan bertahan dalam arus konstan sambil belajar dan tata cara yang benar tentang capoeira.

Jogo adalah permainan yang dilakukan oleh para capoeiristas untuk melatih gerakan capoeira, jogo dilakukan di dalam roda (baca:hoda). Hoda adalah sebuah lingkaran yang dibentuk oleh para capoeiristas untuk menjadi pembatas arena pertarungan para capoeristas yang akan bermain. Pada zaman dahulu roda ini berfungsi untuk menghalangi pandangan dari luar tentang apa yang mereka lakukan di dalam lingkaran tersebut (waktu para budak berencana untuk memberontak untuk menghalangi pandangan para penjaga). Bahkan roda menjadi suatu arena untuk membuktikan siapa yang lebih jago antara capoeiristas. Dahulu, banyak capoeiristas yang tewas saat bertarung dalam roda.

Roda capoeira terdiri atas orang-orang yang berbaris membentuk lingkaran dan di salah satu sisinya terdapa para pemusik yang memainkan alat-alat musik capoeira.

Kedua pemain berusaha untuk mengontrol ruang dan membingungkan lawan dengan tipu daya gerakan. Selama Jogo, capoeiristas mencari kekuatan dan kelemahan diri dan musuhnya, dan memanfaatkannya. Memang terkadang terasa lelah dan membosankan.Tetapi walaupun begitu jogo ini penting untuk proses ekspresi pribadi, refleksi diri dan pertumbuhan. Jogo juga merupakan refleksi diri seseorang di dalam kehidupan secara luas.

Kecepatan dan karakter dari Jogo biasanya ditentukan oleh berbagai rhythms dari berimbau, satu-tali busur, yang dianggap sebagai simbol utama dari bentuk seni ini. Berimbau adalah yang dilengkapi dengan pandeiro (rebana), atabaque (drum), agogo (double bell), dan reco-reco (semacam tabung dari anyaman bamboo yang di dalamnya berisi kerikil kecil) untuk membentuk sebuah simponi. Musik memberikan inspirasi dan memberi nuansa mistis. Sementara bernyanyi bersama dalam seperti sebuah dialog antara capoeiristas yang di luar dan didalam lingkaran.

Read More......

Kamis, Mei 07, 2009

Father of capoeira Regional_^BIMBA^

Putra Luiz Machado Cândido dan Maria Martinha bernama Manuel dos Reis Machado lebih dikenal sebagai Mestre Bimba (November 23, 1900 - February 15, 1974) lahir di "Bairro do Engenho Velho" di Salvador, Brazil. Nama panggilan "Bimba" muncul karena adanya perdebatan antara ibunya dan bidan selama kelahiran. ibunya bertaruh bahwa yang akan lahir adalah seorang gadis dan bidan bertaruh bahwa yang lahir akan laki-laki. Setelah ia dilahirkan, bidan mengatakan ...it's a boy, look at his "bimba" (organ seksual laki-laki).

Dia mulai belajar Capoeira saat ia 12 tahun, dengan capitão da Companhia Baiana de Navegação (Navigasi Captain) dari Estrada das Boiadas (sekarang bairro da Liberdade) di Salvador bernama Bentinho, walaupun, pada masa itu, Capoeira itu masih merupaka olahraga terlarang. Suatau saat nanti ia akan dikenal sebagai salah satu legenda capoeira yang mengembangkan Capoeira kontemporer yaitu Regional. Yang lain akan Mestre Pastinha, ayah dari Capoeira Angola.
Pada usia 18 tahun, Bimba merasa bahwa Capoeira telah kehilangan identitasnya sebagai seni beladiri dan perlawanan, menjadi kesenian semata. Dan gerakannya dibatasi menjadi hanya sembilan gerakan. Saat itu, Bimba yang mulai mengambil gerakan dari Capoeira fights asli dan ditambahkan gerakan bertarung lain dari Afrika yang disebut Batuque (sejenis kuncian dan pittingan)yang ia pelajari sendiri dari ayahnya (yang seorang juara), serta memperkenalkan gerakan yang dibuat oleh dirinya sendiri. Ini merupakan awal dari perkembangan Capoeira Regional.
Pada tahun 1928, sebuah babak baru dalam sejarah Capoeira dimulai, dan juga perubahan dalam cara orang hitam (dari keturunan Afrika, dibawa ke Brazil sebagai budak). Setelah menunjukkan capoeiranya di istana Bahia pada Gubernur (waktu itu) Juracy Magalhães pada tahun 1930-an. Maka capoeira diakui sebagai olah raga dan kesenian resmi dari Brazil.
Mestre Bimba mendirikan sekolah Capoeira pertama di tahun 1932, bernama akademi-escola de Capoeira Regional, di Engenho dari Brotas Salvador. Sebelumnya, Capoeira hanyalah sebuah permainan "anak-anak kampung/jalanan". Sementara masih dilarang untuk orang-orang kelas atas, untuk memperbaiki nama capoeira yang saat itu menjadi olahraga yang berbahya dan digunakan oleh para penjahat, maka Bimba menetapkan standar yang baru untuk seni bela diri yang satu ini.
Siswanya harus mengenakan pakaian yang bersih, seragam putih, menunjukkan bukti orang beradab, menunjukkan sikap yang baik dan banyak standar lainnya. Sampai akhirnya capoeira bimba menjadi lebih mendapatkan 'pandangan' dari masyarakat menengah keatas.
Pada tahun 1936, Bimba menantang semua orang dari beladiri manapun untuk menghadapinya. Ada empat orang yang terpilih, yaitu Benedito Vitor Lopes, Henrique Bahia, José Custódio dos Santos (Ze I) dan Americo Ciencia. Dan ternyata Bimba berhasil mengalahkannya dengan sedikit waktu dan gerakan.
Pada tahun 1937, dia yang memperoleh sertifikat dewan pendidikan Negara. Setelah Ia menunjukkan capoeiranya di hadapa presiden Brazil waktu itu, Getúlio Dorneles Vargas.
Pada tahun 1942, Mestre Bimba membuka sekolah keduanya di "Terreiro de Jesus - rua das Laranjeiras" (sekarang) "rua Francisco Muniz Barreto". Sekolah samapai saat ini masih tetap dibuka dan diawasi oleh para muridnya, "Vermelho. Dia juga mengajarkan Capoeira pada tentara dan polisi di akademi militer. Dia kemudian dianggap "bapak Capoeira modern".
Tokoh-tokoh yang penting (murid-murid Bimba) diantaranya Dr Joaquim de Araújo Lima (Ex-Governador dari Guaporé), Jaime Tavares, Rui Gouveia, Alberto Barreto, Jaime Machado, Delsimar Cavalvanti, César SA, Decio Seabra, José Sisnando dan banyak murid mestre bimba yang lainnya.
Mestre Bimba adalah ABK di kapal pengangkut batu bara, tukang kayu, kuli panggul di pelabuhan. Tetapi yang pasti dia adalah Capoeirista. Merasa tidak senang dengan janji-janji palsu dan kurangnya dukungan dari pihak yang berwenang di Bahia, ia pindah ke Goiania pada tahun 1973 atas undangan dari bekas muridnya. Dia meninggal satu tahun kemudian, pada 15 Februari 1974 di RS das Clínicas de Goiania karena terkena stroke.
Bimba mengembalikan capoeira kepada hakikatnya, yaitu sebagai suatu seni bela diri. Untuk Bimba, Capoeira adalah seni bertarung. tetapi "peperangan" harus dihentikan.
Mestre Bimba berjuang selama hidupnya untuk apa yang dia percayai, "Capoeira" dan berhasil. Setelah dia meninggal pada tahun 1974, salah satu dari anaknya yaitu Mestre Nenel (Manoel Nascimento Machado), yang masih berumur 14 tahun, mengambil alih akademi Capoeira ayahnya. Nenel masih memegang teguh warisan budaya dan sejarah dari ayahnya dan dia adalah Presiden Filhos de Bimba School of Capoeira.

Read More......

Suassuna_sang jenius pendiri Cordao de Ouro


Reinaldo Ramos Suassuna juga dikenal sebagai Mestre Suassuna, lahir di Bahia, Brasil pada tahun 1938 di Ilhéus dan dibesarkan di Itabuna, mulai berlatih Capoeira, sebuah seni beladiri Afro-Brasil yang pada awalnya dikembangkan oleh budak Afrika di Brazil, di awal 1950-an. Karena adanya cacat fisik di kakinya, dokter tidak membolehkan ia melibatkan diri dalam olahraga yang menggunakan kaki (sepak bola). Terpengaruh oleh kedua temannya Suassuna memulai praktek seni beladiri ini.

Suassuna menyatakan bahwa pada awalnya ia tidak menyukai Capoeira sama sekali. Karena dia mengalami kesulitan mempelajari ginga dan gerakannya yang luwes dan tidak memahami ritme saat menyanyikan lagi-lagu capoeira. Namun seiring berjalannya waktu dia mulai menikmati Capoeira dan berlatih secara serius. Bahkan karena keseriusannya, ibunya menganggap Suassuna sakit.
Saat Suassuna memulai berlatih capoeira, ia tidak bergabung dengan salah satu grupo, tetapi sebaliknya, ia belajar untuk menyukai Capoeira secara keseluruhan, apakah itu angola atau regional. Dia bertemu dengan orang-orang dari akademi Mestre Bimba dan Mestre Pastinha. Dia berpartisipasi dalam presentasi di Salvador, Brasil dengan Canjiquinha, Gato, Caicara ... dan semua ini telah menjadi dasar yang sangat baik untuk mengembangkan karirnya seperti sekarang ini : pengakuan internasional.

Pada awal tahun 1960-an, Suassuna memukau dengan presentasinya tentang capoeira di Bahia, karenanya dia banyak diundang untuk berpresentasi di luar dan dalam ngeri. Pada tahun 1965, setelah kedua temannya menyarankan ia untuk pergi ke Sao Paulo, dia meninggalkan Bahia dan pergi ke “land of the rain” itu dengan tujuan membuka akademi dan menyerahkan seluruh kehidupannya untuk ber-Capoeira. Misinya adalah untuk mengembangkan Capoeira sebagai gaya hidup dan capoeira sebagai olahraga. Pada awalnya ia sangat angkuh, dia jauh dari teman-temannya, ia bekerja di banyak profesi, yang membuatnya mengalami kesulitan keuangan. Setelah banyak perjuangan, ia bertemu dengan beberapa orang dari Itabuna yang mengenalkan Freita Ze's Academy padanya. lokasinya di Sao Paulo, Brasil. Itu adalah di mana dia bertemu ‘Brazilia’. Pada tahun 1967, bersama dengan ‘Brazilia’, ia mendirikan "Associacao Capoeira de Cordão de Ouro".
Saat ini Suassuna adalah seorang tokoh capoeira yang dihormati dan disayangi. Dia sangat bangga melihat bahwa gruponya disusun dengan baik dan penuh kreativitas, dengan anggota yang tersebar di seluruh dunia. Beliau Banyak mengisi berbagai presentasi, menjadi ketua grupo Cordão de Ouro, pencipta dan pengembang "Miudinho", dan sering melakukan lokakarya dan seminar di Brazil dan di seluruh dunia.

Diperoleh dari "http://en.wikipedia.org/wiki/Reinaldo_Ramos_Suassuna"


Read More......

Rabu, Mei 06, 2009

Father Of capoeira Angola, ^PASTINHA^


Vicente Ferreira Pastinha (biasa disebut Mestre Pastinha) (April 5, 1889, Salvador, Bahia, Brasil - November 13, 1981) adalah seorang Mestre (master practitioner) dari "the Afro-Brazilian martial art Capoeira".

Putra José Señor Pastinha dan Eugenia Maria de Carvalho, dia mengenal Capoeira pada usia 8 tahun dari seorang Afrika bernama Benedito. ceritanya berawal dari seorang anak yang lebih besar dari dia yang berada di lingkungannya sering memukulinya. Suatu hari Benedito melihat keadaan Pastinha yang menderita, dan kemudian menyuruh dia untuk datang ke rumahnya karena ia akan mengajarkan kepadanya beberapa hal. setelah belajar beberapa lama, pastinha dalam pertarungan berikutnya dengan anak yang lebih besar itu dapat menang dengan cepat dan mudah sehingga anak yang lebih besar itu menjadi menyukainya.

Pastinha adalah seorang anak yang bahagia dan sederhana. Pada pagi hari ia akan mengambil kelas seni di Liceu de e Ofício sekolah dimana ia belajar melukis; emudian menghabiskan sore harinya dengan bermain layangan dan berlatih capoeira. Pastinha meneruskan latihan capoeira dengan Benedito selama tiga tahun. bersama sahabat baiknya, Jaez Ghiyas.

Kemudian, dia melanjutkan sekolahnya di "sailor school" sesuai dengan kemauan ayahnya. sekolah yang tidak mendukung hobby capoeiranya. di sekolah, dia mengajarkan capoeira pada teman-temannya. pada saat dia berumur 21, dia keluar dari "sailor school" untuk meneruskan cita-citanya menjadi pelukis profesional. di sela-sela waktu luangnya, dia diam-diam terus belajar capoeira. yang pada waktu itu masih terlarang.

Suatu hari di tahun 1941, atas undangan Aberrê (bekas muridnya) Pastinha datang ke "roda" (suatu lingkaran tempat para capoerista bertarung) hari minggu di "ladeira do Gengibirra" yang lokasinya di "bairro da Liberdade", dimana para mestre terbaik akan berkumpul. Pastinha menemui Aberrê yang memang sudah dikenal disana. Setelah menghabiskan sore disana, sorang mestre terbaik Bahia (nama sebuah grupo capoeira) bernama Amorzinho menemuinya dan memintanya untuk memegang kelas capoeira angola.

Akhirnya, Pastinha mendirikan sebuah akademi capoeira angola pertama "Centro Esportivo de Capoeira Angola". tempatnya berada di Pelourinho. Siswanya mengenakan celana hitam dan kaos kuning, kaos yang sama yang dikenakan Ypiranga Clube, klub sepak bola favoritnya.
Dia juga bergabun dengan delegasi dari "First International Festival de Artes Negras" di Dakkar, Senegal pada tahun 1966. dia berangkat bersama João Grande, João Pequeno, Gato Preto, Gildo Alfinete, Roberto Satanás and Camafeu de Oxossi.
Pastinha bekerja sebagai penyemir sepatu, penjahit, pembuat perhiasan emas, penjaga keamanan (leão de chácara) di rumah judi (casa de Jogo) dan menjadi pekerja konstruksi di Porto de Salvador finansial untuk menghidupi dirinya, sehingga dia bisa melakukan apa yang paling dicintai, untuk menjadi Angoleiro (pelaku capoeira Angola).

Sampai pada akhirnya akademi capoeira Pastinha mengaami masa-masa sulit. Pastinha semakin tua, sakit-sakitan, dan mengalami kebutaan total. Pemerintah mengatakan padanya untuk meninggalkan bangunan akademi supaya dapat direnovasi. Tapi kenyataanya tempat itu tidak pernah kembali padanya melainkan dirubah menjadi restoran dan tempat hiburan. Pastinha merasa sakit hati atas perlakuan itu padanya, tapi tak pernah merasa menyesal atas jalan hidup yang dipilihnya, menjadi seorang capoerista. Kemudian Pastinha dipindahkan tempat tinggalnya ke suatu kota (abrigo D. Pedro II - Salvador).

Setelah Pastinha menyerahkan seluruh hidupnya pada capoeira angola, ia memainkan permainan Capoeira terakhirnya pada April 12, 1981. Pastinha, pelindung dan ayah dari Capoeira Angola, meninggal dalam usia 92 tahun pada November 13, 1981. Dia bisa bertahan karena dua murid terbaiknya, João Grande dan João Pequeno yang terus berbagi "pastinha's capoeira angola" dengan dunia.

Daniel Dawson kemudian menulis :
'Pastinha was a brilliant Capoeirista whose game was characterized by his agility, quickness and intelligence (…). Pastinha wanted his students to understand the practice, philosophy and tradition of pure Capoeira Angola. As he said, "I practice the true Capoeira Angola and in my school they learn to be sincere and just. That is the Angola law. I inherited it from my grandfather. It is the law of loyalty. The Capoeira Angola that I learned - I did not change it here in my school… When my students go on they go on to know about everything. They know; this is fight, this is cunning. We must be calm. It is not an offensive fight. Capoeira waits (…). The good Capoeirista must know how to sing, play Capoeira and the instruments of Capoeira."

'Pastinha adalah seorang Capoeirista yang cemerlang yang permainannya terbentuk dari kelincahannya, kecepatannya dan kacerdikannya. Pastinha ingin siswanya untuk memahami praktek, filsafat dan tradisi murni Capoeira Angola. Sebagaimana ia berkata, "Saya berlatih Capoeira angola yang benar dan di sekolah mereka belajar untuk bisa ikhlas dan adil. Itulah filosofi angola. saya mewarisinya dai kakek saya. Inilah hukum loyalitas. The Capoeira Angola yang saya pelajari - Saya tidak mengubahnya di sekolah ini ... ketika para muridku pergi untuk mencari tahu tentang semuanya. Mereka tahu, ini adalah peperangan, ini adalah licik. Kami harus tenang. Ini bukan pertarungan menyerang. Capoeira menunggu (... ). Capoeirista yang baik harus tahu bagaimana cara bernyanyi, bermain Capoeira dan Instrumen dalam Capoeira."

Read More......

Senin, Mei 04, 2009

"Cordao De Ouro" (sabuk emas) dari brazil


Capoeira cordao de ouro didirikan oleh Master Suassuna sekitar tahun 60-an, lebih tepatnya tanggal 1 September 1967, bersama dengan Mestre Brasilia, pada waktu ada fetifal musik besar-besaran di brazil. Grand mestre suassuna mendapatkan gagasan untuk membuka akademi, dan Grand mestre Suassuna memutuskan untuk menggunakan cordao de ouro (yang berarti sabuk emas) sebagai nama grupo. Grand mestre Suassuna mengajarkan Capoeira Regional dan Capoeira Angola bersama Mestre Brasilia di ruang yang sama. tak lama kemudian, Mestre Brasilia mendirikan grupo sendiri, "São Bento Grande". masa ini adalah masa-masa sulit untuk capoeira. capoeira masih dilarang untuk dijadikan sebuah akademi. Grand mestre Suassuna dari Bahia Itabuna pindah ke sao paulo dan terus memperjuangkan capoeira dengan cara menunjukkan teknik dan cara bertarung capoeira. akhirnya Dia membuka akademi pertama di Sao Paulo. Bersama Bambas, tais como Lobão, esdras filho, Tarzan, belisho, Almir das Areias, Caio, dan lainnya.
Capoeiristas yang tadinya bersembunyi (capoeira masa itu masih merupakan hal terlarang) dari utara dan timur laut datang di sini, untuk belajar seni Capoeira, Cordao de ouro menjadi rujukan kepada mereka untuk bergabung dan berlatih. Cordao de ouro adalah akademi yang banyak menghasilkan nama-nama besar. seperti Mestre Flávio Tucano, Biriba, Dal, Marcelo Caveirinha, Urubú Malandro, Espirro Mirim, Xavier, Lúcifer, Torinho, Pial, Cangurú, Sarará, Zé Antônio, Ponciano, Bolinha, Geraldinho, tak lupa juga Mestre Cícero, Mestre Zé Carlos dan Mestre Penteado, yang belajar di akademi ini mengejar "sabuk emas" dari suassuna dan banyak diantaranya yang menjadi mestre besar.
Suassuna tidak pernah berpangku tangan berdiam diri. terus menerus mengembangkan capoeira. hasilnya setelah bertahun-tahun terrciptalah "gerakan capoeira versi baru" yaitu gerakan yang lebih pelan dari regional namun sedikit lebih cepat dari angola. gerakan ini dikembangkan bersama Boca Rica, Habibs, Mintirinha, Kibe, Denis, Saroba, Coruja, Chicote, Chiclete, Kino, Pintado, Lú Pimenta, Barata, Muriel, Esquilo, Romualdo dan lain-lain. gaya permainan baru capoeira yang kini lebih dikenal dengan "Miudinho".

Saat ini, dengan sejumlah cabang cordao de ouro yang tersebar di seluruh dunia, ternyata cordao de ouro memiliki peran menonjol di antara semua grupo capoeira, tidak hanya jasa Mastre Suassuna untuk olahraga dan kebudayaan, tetapi atas patisipasi dan perjuangan semua murid-muridnya. Dalam rangka untuk memelihara capoeira di tingkat yang sangat teknis, kecepatan gerakan , agility, ketahanan, kreativitas, musik dan ke-buas-an capoeira, tanpa melupakan akar-nya. filosofi ini menjadi akar dari miudinho capoeira.

berikut adalah video permainan miudinho yang diciptakan suassuna
silahkan lihat...


Read More......

sejarah panjang capoeira


Capoeira merupakan sebuah olah raga bela diri yang dikembangkan oleh para budak Afrika di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam capoeira menyerupai tarian dan bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebut Jogo.

Capoeira adalah sebuah sistem bela diri tradisional yang didirikan di Brazil oleh budak-budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brazil untuk bekerja di perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman dahulu mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional, seperti berimbau (sebuah lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya) dan atabaque (gendang besar), dan ini juga lebih mudah bagi mereka untuk menyembunyikan latihan mereka dalam berbagai macam aktivitas seperti kesenangan dalam pesta yang dilakukan oleh para budak di tempat tinggal mereka yang bernama senzala. Ketika seorang budak melarikan diri ia akan dikejar oleh “pemburu” profesional bersenjata yang bernama capitães-do-mato (kapten hutan). Biasanya capoeira adalah satu-satunya bela diri yang dipakai oleh budak tersebut untuk mempertahankan diri. Pertarungan mereka biasanya terjadi di tempat lapang dalam hutan yang dalam bahasa tupi-guarani (salah satu bahasa pribumi di Brazil) disebut caá-puêra – beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa inilah asal dari nama seni bela diri tersebut. Mereka yang sempat melarikan diri berkumpul di desa-desa yang dipagari yang bernama quilombo, di tempat yang susah dicapai. Quilombo yang paling penting adalah Palmares yang mana penduduknya pernah sampai berjumlah sepuluh ribu dan bertahan hingga kurang lebih selama enam puluh tahun melawan kekuasaan yang mau menginvasi mereka. Ketua mereka yang paling terkenal bernama Zumbi. Ketika hukum untuk menghilangkan perbudakan muncul dan Brazil mulai mengimport pekerja buruh kulit putih dari negara-negara seperti Portugal, Spanyol dan Italia untuk bekerja di pertanian, banyak orang negro terpaksa berpindah tempat tinggal ke kota-kota, dan karena banyak dari mereka yang tidak mempunyai pekerjaan mulai menjadi penjahat.

Capoeira, yang sudah menjadi urban dan mulai dipelajari oleh orang-orang kulit putih, di kota-kota seperti Rio de Janeiro, Salvador da Bahia dan Recife, mulai dilihat oleh publik sebagai permainan para penjahat dan orang-orang jalanan, maka muncul hukum untuk melarang Capoeira. Sepertinya pada waktu itulah mereka mulai menggunakan pisau cukur dalam pertarungannya, ini merupakan pengaruh dari pemain capoeira yang berasal dari Portugal dan menyanyikan fado (musik tradisional Portugis yang mirip dengan keroncong). Pada waktu itu juga beberapa sektor yang rasis dari kaum elit Brazil berteriak melawan pengaruh Afrika dalam kebudayaan negara, dan ingin “memutihkan” negara mereka. Setelah kurang lebih setengah abad berada dalam klandestin, dan orang-orang mepelajarinya di jalan-jalan tersembunyi dan di halaman-halaman belakang rumah, Manuel dos Reis Machado, Sang Guru (Mestre) Bimba, mengadakan sebuah pertunjukan untuk Getúlio Vargas, presiden Brazil pada waktu itu, dan ini merupakan permulaan yang baru untuk capoeira. Mulai didirikan akademi-akademi, agar publik dapat mempelajari permainan capoeira. Nama-nama yang paling penting pada masa itu adalah Vicente Ferreira Pastinha (Sang Guru Pastinha), yang mengajarkan aliran “Angola”, yang sangat tradisional, dan Mestre Bimba, yang mendirikan aliran dengan beberapa inovasi yang ia namakan “Regional”.

Sejak masa itu hingga masa sekarang capoeira melewati sebuah perjalanan yang panjang. Saat ini capoeira dipelajari hampir di seluruh dunia, dari Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika Serikat sampai ke Australia, dari Indonesia sampai ke Jepang. Di Indonesia capoeira sudah mulai dikenal banyak orang, disamping kelompok yang ada di Yogyakarta, juga terdapat beberapa kelompok di Jakarta. Banyak pemain yang yang berminat mempelajari capoeira karena lingkungannya yang santai dan gembira, tidak sama dengan disiplin keras yang biasanya terdapat dalam sistem bela diri dari Timur. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang penulis besar dari Brazil Jorge Amado, ini “pertarungan yang paling indah di seluruh dunia, karena ini juga sebuah tarian”.

Dalam capoeira teknik gerakan dasar dimulai dari “ginga” dan bukan dari posisi berhenti yang merupakan karateristik dari karate, taekwondo, pencak silat, wushu kung fu, dll…; ginga adalahgerakan yang merupakan pengganti kuda-kuda dalam bela diri lain

gerakan-gerakan tubuh yang berkelanjutan dan bertujuan untuk mencari waktu yang tepat untuk menyerang atau mempertahankan diri, yang sering kali adalah menghindarkan diri dari serangan. Dalam roda para pemain capoeira mengetes diri mereka, lewat permainan pertandingan, di tengah lingkaran yang dibuat oleh para pemain musik dengan alat-alat musik Afrika dan menyanyikan bermacam-macam lagu, dan pemain lainnya bertepuk tangan dan menyanyikan bagian refrein. Lirik lagu-lagu itu tentang sejarah kesenian tersebut, guru besar pada waktu dulu dan sekarang, tentang hidup dalam masa perbudakan, dan perlawanan mencapai kemerdekaan. Gaya bermain musik mempunyai perbedaan ritme untuk bermacam-macam permainan capoeira, ada yang perlahan dan ada juga yang cepat.

Capoeira tidak saja menjadi sebuah kebudayaan, tetapi juga sebuah olahraga nasional Brazil, dan para guru dari negara tersebut membuat capoeira menjadi terus menerus lebih internasional, mengajar di kelompok-kelompok mahasiswa, bermacam-macam fitness center, organisasi-organisasi kecil, dll. Siswa-siswa mereka belajar menyanyikan lagu-lagu Capoeira dengan bahasa Portugis – “Capoeira é prá homi, / mininu e mulhé…” (Capoeira untuk laki-laki, / anak-anak dan perempuan).

Alhamdulillah setelah sekian lama ngefans sama capoeira dan berusaha mencari dimana dan bagaimana latihan capoeira, akhirnya berhasil menemukan Vadiar capoeira di UIN syarif Hidayatullah jakarta yang merupakan cabang dari groupo capoeira “cordao de Ouro” yang bermarkas besar di Sao Paulo dan atas bimbingan dari contra mestre papa leguas mendirikan Vadiar capoeira yang berada di jakarta dan akan segera menyusul yang lainnya di seluruh indonesia.

Read More......

Capoeira, Jurus Beladiri Para Budak


Alkisah, pada abad ke-16, di sebuah kawasan bernama Angola, Afrika, hidup sekumpulan budak yang dijajah orang Portugis. Mereka hidup menderita di bawah tekanan majikan. Ancaman hukuman gantung dan cambuk membayangi nasib mereka. Akan tetapi, semangat perjuangan mereka tetap menyala. Diam-diam mereka melawan. Mereka berhasil menciptakan jurus bela diri baru: "capoeira".

Capoeira diciptakan berkat kecerdikan budak Angola mengecoh majikan mereka. Keganasan capoeira ditutupi dengan gaya bela diri yang seindah tarian dan disertai nyanyian khas. Tendangan memutar dan melompat yang dilakukan mampu memesona orang-orang yang menyaksikan. Bahkan, dua orang yang sedang latihan bertarung justru terlihat seperti pasangan yang sedang menari. Capoeira semakin berkembang ketika budak-budak Angola tersebar hingga ke Brasil.

Itu adalah satu teori mengenai lahirnya capoeira. Teori lain yang lebih mendapat dukungan adalah bahwa capoeira lahir di Brasil, diciptakan oleh budak-budak yang berasal dari berbagai kawasan di Afrika, antara lain orang Yoruba, Bantu, Angola, Kongo, dan Mozambik. Ahli-ahli sejarah capoeira lebih mendukung teori ini karena yang ada di Afrika hanyalah sebagian unsur yang terpisah-pisah dari seni itu, bukan bentuknya secara keseluruhan. Dari sintesis tarian, pertarungan dan alat musik dari berbagai kebudayaan Afrika yang berbeda oleh para budak itu terciptalah capoeira.

Seiring perkembangan waktu, Capoeira mulai dikenal sebagai bela diri yang agresif. Kebrutalan capoeira makin parah sejak terjadi pembebasan budak pada tahun 1888. Banyak bekas budak miskin yang menganggur kemudian membentuk geng capoeira untuk berbuat kejahatan. Ini membuat Pemerintah Brasil berang dan melarang olahraga ini pada tahun 1892. Mereka yang ketahuan berlatih atau mengajarkan bela diri tersebut akan dihukum berat. Hukumannya berupa pemotongan otot, lutut, bahkan tenggorokan.

Akan tetapi, riwayat capoeira belum berakhir. Banyak pejuang capoeira yang tetap setia dan berlatih secara sembunyi-sembunyi. Akhirnya, pada tahun 1937, Getulio Vargas, Presiden Brasil pada masa itu, setuju mencabut larangan capoeira. Beliau malah ingin mempromosikan capoeira sebagai olahraga khas Brasil.

Capoeira makin menyebar di seluruh dunia berkat jasa Mestre (sebutan untuk master dalam capoeira) Bimba (1899-1974). Ia berhasil mengembangkan gaya capoeira baru yang lebih cepat dibandingkan dengan capoeira Angola, yaitu capoeira regional. Gaya tradisional yang disebut Capoeira Angola dipertahankan dan dikembangkan oleh Mestre Pastinha (1889-1982). Di Brasil dan berbagai negara seluruh dunia, umumnya diajarkan kedua gaya itu walaupun ada kelompok yang hanya mengajarkan Capoeira Regional atau Capoeira Angola saja.

Sekarang rakyat Brasil boleh berbangga hati melihat kesenian ini makin kencang berkibar. Apalagi setelah mendapat wadah promosi gratis di film, videoklip, dan video games.

diambildari http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0401/09/muda/790976.htm

Read More......

Minggu, Mei 03, 2009

Capoeira di Indonesia

Mungkin telah banyak grupo (grup/perguruan dalam bahasa Indonesia) yang berdiri di Indonesia sehubungan dengan banyaknya peminat yang tertarik dengan beladiri yang satu ini. Gerakannya yang indah dan luwes membuat ilmu bela diri para budak ini banyak diminati. selain gerakan yang indah, capoeira juga menawarkan musik dan ilmu beladiri yang efektif (hasil bagi setiap orang berbeda-beda) :D .

Capoeira mulai dikenal dan populer di Indonesia berkat film "only the strong".
Film action ini bercerita tentang perjuangan Louis Stevens (diperankan Mark Dacascos) dalam membasmi gembong obat-obatan terlarang di SMU almamaternya. Ia lalu mengajarkan ilmu capoeira pada beberapa murid untuk melawan penjahat. Gerakan capoeira yang cantik tetapi mampu menghajar orang, membius mereka yang menyaksikan film ini. Mungkin (nebak doank :p) orang-orang yang tertarik melihat film ini menjadi tertarik dengan gerakannya yang memang indah. termasuk di Indonesia para anak mudanya mulai mencari tahu apa nama beladiri yang ada di film tersebut dari video atau bla...bla...bla... (ngaku!!!) :t
sekalian promosi neh,,;) di UIN ada juga grupo capoeira yang berdiri. namanya VADIAR yang merupakan cabang dari capoeira vadiar bulungan. Alhamdulillah grupo ini sudah berafiliasi ke grupo "cordao de ouro" yang bermarkas besar di Sao Paulo Brazil, dibawah asuhan Contra Mestre "Papa Leguas" kalo mau tao cari aja di you tube. Apabila ada teman-teman yang berminat untuk ikut latihan capoeira, ditunggu kehadirannya di UIN Jakarta hari sabtu jam 15.30 dan selasa 18.30. soal iuran bulanan, vadiar merupakan grupo yang biayanya paling murah sedunia (bukan berarti kualitasnya ga mendunia loh... ;) ). buktinya liat ja di youtube deh...
buat para remaja penggila capoeira (dengan modal terbatas :r ) silahkan datang. ditunggu lho... :z

Nb: CP : 08989223323 (asep)

Read More......

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP