Jumat, Mei 15, 2009

Mestre Moraes


Pedro Moraes Trindade, yang umum dikenal sebagai Mestre Moraes, (lahir 9 Februari, 1950 di Ilha de Mare di Salvador, Brasil) adalah pemimpin Capoeira. Moraes itu mulai pelatihan Capoeira de Angola pada usia delapan. Ayahnya juga seorang Capoeirista, atau dari praktisi Capoeira Angola. Pada saat ia mulai belajar Capoeira di tahun 1950-an, ia berlatih di akademi milikVicente Ferreira Pastinha. Namun, pada saat Pastinha telah buta dan tidak lagi mengajar di kelas, Akademi dijalankan oleh siswa dari Pastinha João Grande and João Pequeno, yang mengajar kelas. Dia menyatakan bahwa dia benar-benar siswa dari João Grande karena Moraes muda dibuat terkesan dan terinspirasi dengan cara yang João Grande mainkan.

Di tahun 1970, saat Brazil mencari dan mempekerjakan orang untuk kepentingan militer, dia meninggalkan Salvador ke Rio de Janeiro, di mana dia tinggal selama dua belas tahun. Untuk melestarikan dan mewariskan ajarannya, ia mendirikan Grupo Capoeira angola Pelourinho (GCAP) pada tahun 1980, dan dua tahun kemudian ia dipindahkan pada organisasi lamanya di Salvador. Tujuannya adalah untuk mengembalikan Capoeira kepada dasar falsafah dan Afrika, khususnya akar Angola, dan berpaling dari yang lebih mementingkan komersial dan beladiri. Moraes memiliki gaya Capoeira Angola yang kuat, dan percaya bahwa sumber Capoeira adalah n'golo, atau ' tari zebra ', sebuah upacara yang dilakukan oleh para orang angola dalam memerangi penjajah di barat daya Afrika.

Dia menonjolkan capoeira dalam gaya musik, dan ditetapkan dengan dasar ansambel instrumental, dan mewajibkan anggota GCAP pandai dalam semua aspek Capoeira Angola termasuk musik.

Moraes has stated his idea of capoeira Angola's basic philosophy: "The capoeira ring, whose goemetric form facilitates the propagation of energy, is one of the symbolic representations of the 'macro' world. The movements we make inside this ring symbolise the adversities we encounter in life, which we often don't know how to deal with. In the game of life, our opponents, in most cases, know nothing of capoeira, but have movements peculiar to their own game, which we should be able to interpret and understand in their context, taking the capoeira ring as a point of reference. Playing in the ring, we succeed in establishing a fusion between playful elements and respect for the other person. But the ring isn't reality: the world is. If we win in this ring, we can take the other one too!"

Moraes tinggal di Salvador, Bahia, dimana ia membagi waktu antara mengajar bahasa Inggris dan Portugis di sekolah umum, dan mengarahkan GCAP yang sekarang ada lebih dari satu proyek budaya. Dan menampung anak-anak yang kurang mampu untuk berkehidupan yang lebih baik.

Dia adalah guru dari Cinézio Feliciano Peçanha. Yang mana terjadi perpecahan antara mereka di tahun 1990-an atas perbedaan filosofis.

0 komentar:

Posting Komentar

budayakan meninggalkan pesan sebelum pulang...

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP